Minggu, 07 Juni 2009

merenung

Sahabat-sahabat super member yang baik,

Dalam koleksi pointer-pointer Pak Mario yang berhasil saya kumpulkan, saya hanya menemukan 2 kalimat yang mengandung kata dasar renung, yaitu Mario Teguh Seluler dan Exnal Business Bulletin edisi ke 9 berikut:

Yang harus merenung adalah pribadi-pribadi pilihan yang sekarang telah diberikan
kewenangan untuk mengelola perbendaharaan alam lebih besar dari orang kebanyakan.
Ya, Anda ...
(EBB-9)

Dalam sudut pandang saya yang mungkin saja menjadi soliter dan unik untuk diri sendiri, merenung merupakan salah satu proses berpikir yang dalam (padanan Bahasa Inggris yang paling populer untuk kata merenung adalah contemplation atau contemplate). Sangat umum diketahui bahwa dalam proses merenung, kita diminta untuk beraduk rasa, bersilang argumen, meluaskan sudut pandang, menyusun hipotesa dan menata logika; dalam kesunyian yang jujur dan hening dari emosi. Mungkin karena itu, Pak Mario mengaitkan kegiatan perenungan dengan proses pencarian visi.

Tidak ada dan mungkin tidak akan pernah ada, petunjuk baku untuk mengajarkan dan melatihkan proses perenungan yang cemerlang. Satu-satunya nasehat yang pernah sampai adalah merenung-lah dalam suasana hati yang damai. Dan sangat diyakini, setiap insan akan menemukan teknik perenungan yang paling sesuai bagi dirinya - secara alamiah. Jika pun ada prasyarat, yang utama adalah hati yang damai - bukan hanya suasana fisik yang sepi, sejuk dan hening.

Tetapi bukankah justru kekuatan terbesar kita ada pada saat hati kita damai? Kita pasti sangat ingat dengan pointer Pak Mario yang ini : Engkau paling kuat, saat engkau damai.

Sehingga sangat mungkin dan hampir pasti, bila perenungan itu dilakukan saat hati kita damai, kita akan menemukan gambaran yang paling baik untuk divisikan dalam hidup ini. Karena pada saat seperti ini, kita sedang memiliki kekayaan yang sejati, yaitu kekayaan yang utuh
(Kekayaan yang utuh adalah sebuah jiwa yang damai - Mario Teguh).

Sahabat-sahabat super member yang budiman,

Jika Anda adalah pribadi-pribadi terpilih, berwenang dan beruntung; maka ajakan untuk banyak merenung sangat tepat. Karena pada gambaran nan jauh di depan Anda, tergantung banyak harapan-harapan baik. Tetapi mohon untuk lebih diperhatikan bahwa jangan berhenti hanya pada proses merenung. Kesibukan mewujudkannya-lah yang menjadi serpihan-serpihan pembentuknya.

Saya sangat mengerti, ada banyak diantara kita yang sangat praktis, taktis dan teknis. Tetapi ajakan merenung ini, tetap berlaku juga untuk Anda. Bukankah biasanya hal-hal genting itu, terkait dengan keseharian atau target hari ini. Padahal, Anda sedang merencanakan hidup 1000 tahun lagi untuk berbuat kebaikan bagi sesama, agar ketika memasuki masa yang kekal nanti berwujud kehidupan yang sangat manis dan indah.

Umurku untuk memenangkanmu

Dearest Super Member yang baik.

Mudah – mudahan Anda semua berada dalam kesehatan yang prima serta selalu mendapat keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jika ada orang yang bertanya kepada kita, berapa umur-mu sekarang? Maka jawaban kita adalah empat puluh tahun atau mungkin tiga puluh tahun atau dua puluh tahun dan seterusnya. Dan, jika kita uraikan lebih jauh maka satu tahun adalah dua belas bulan, satu bulan tiga puluh hari, satu hari dua puluh empat jam, satu jam enam puluh menit, satu menit adalah enam puluh detik.

Ternyata umur kita adalah detik dan detik ini adalah DETAK, ya detak jantung kita, maka umur kita adalah detak jantung kita. Jika detak jantung kita berhenti, maka berhenti pula umur kita didunia ini.

Dalam salah satu tulisannya Pak Mario menyampaikan bahwa :

Umurku adalah untuk memenangkamu

maka setiap detik dari hidup kita atau setiap detak jantung kita adalah untuk berusaha bagaimana agar orang lain menang.

Orang lain adalah diluar diri kita, maka mari kita urut siapa saja disekeliling kita yang akan kita menangkan dengan jatah umur yang kita miliki.

Pasangan hidup kita (istri / suami) adalah pelengkap hidup. Suami adalah pakaian istri dan istri adalah pakaian suami. Saya ada untuk memenangkan pasangan saya, kebahagiaannya adalah kesenangan saya, tangisnya adalah sedih saya. Maka saya akan berjalan disampingnya agar ia menang.

Anak saya adalah titipan masa depannya. Maka saya hadir untuk memenangkannya. Saya jadikan dia anak panah yang saya lepas dari busurnya.

Sahabat terkasih, saya hadir untuk memenangkan Anda. Seorang sahabat seharusnya berperilaku memenangkan sahabatnya sebagaimana yang disampaikan Pak Mario :

Bila langkah-langkah Anda memajukan Anda jauh di depan kami, berbahagialah karena kami akan mengikuti Anda. Bila Anda berhenti atau terhentikan, yakinlah bahwa kami akan mendorong Anda untuk menguatkan langkah-langkah maju Anda berikutnya.

Dalam sebuah kesempatan Pak Mario pernah bertanya kepada kami dengan sebuah pertanyaan yang menyentak: Jika Anda meninggal, sebagai apakah Anda ingin diingat oleh dunia? Lalu lanjut beliau: Seharusnya hati ini bergetar mendapat pertanyaan seperti ini dan sangat khawatir jika jawabannya adalah hanya ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja.

Saat itu saya teringat akan proses kejadian seorang manusia di alam rahim. Dari sekian milyar kemungkinan terjadinya seorang manusia dari seorang ayah, hanya kita yang diijinkan hidup dan lahir kedunia ini. Maka apa jawaban kita jika sekian milyar saudara kita itu bertanya: Kami telah rela diri kami berkorban untuk kelahiranmu, kenapa kamu hanya menjadi manusia biasa-biasa saja?

Sahabat, mari jadikan setiap detak jantung kita untuk menjadikan orang lain menang, dan terakhir ijinkan saya menutup tulisan ini dengan kalimat Super dari Pak Mario berikut ini:

Engkau harus membangun keahlian dalam menjadikan dirimu mampu, menghasilkan lebih dari kebutuhanmu, dan menjadikan dirimu pribadi yang mampu untuk membantu orang lain dengan kelebihanmu.

Engkau hanya semulia yang kau kerjakan..

Terima kasih dan Salam Super,

Sahabat dari seorang sahabat

Para Sahabat yang baik,

Dalam suatu kesempatan, saya disadarkan dengan agak sedikit menyentakkan hati oleh seorang sahabat dekat yang sangat saya hormati.

Sehingga saya tersadarkan bahwa selama ini saya hanya berusaha menjadi sahabatnya, namun sedikit yang saya lakukan untuk juga menjadi sahabat dari sahabat-sahabatnya. Bahwa selama ini secara tidak sadar, jika tidak ingin disebut tidak begitu peduli, saya hanya merasa cukup jika sudah menjadi sahabatnya - tanpa mempedulikan apakah saya masih perlu menjadi sahabat dari sahabat-sahabatnya.

Egois, ya kata itu yang terlintas dibenak saya sejak semalaman.

Saya terlalu egois untuk tidak memikirkan bagaimana caranya agar saya tidak hanya menjadi sahabat baginya, namun juga menjadi sahabat bagi teman-temannya, saudaranya dan keluarganya.

Padahal, Sahabat kita akan berkurang jika kita tidak menambah sahabat-sahabat baru.

Cobalah kita ingat berapa banyak sahabat kita sewaktu kita kecil, sewaktu kita sekolah, yang masih kita ingat ? Saya hanya ingat bahwa jumlahnya banyak, tanpa mampu mengingat dengan benar sebagian besar nama-nama sahabat saya dulu. Apalagi menghitung berapa banyak dari mereka itu yang tetap menjadi sahabat saya sekarang ? hasilnya hanya segelintir saja sahabat waktu sekolah dulu yang masih berhubungan dengan saya, itupun kami sudah lebih dari 2 tahun tidak bertemu muka langsung.

Tidak jarang kita-pun merasa enggan untuk bersahabat dengan teman-teman dari pasangan kita ? Karena merasa mereka adalah teman-teman masa lalu pasangan kita, yang tidak perlu kita dekati dan sahabati.

Jadi akankah saya nanti tidak memiliki sahabat lagi ?

Jawabannya tidak... karena akan awali hari ini dengan mulai kembali mencari sahabat sebanyak-banyaknya, mensahabatkan diri ke sahabat dari sahabat saya, saya akan hubungi teman-teman lama saya, saya akan lakukan apapun untuk menambah sahabat disekeliling saya.

Para Sahabat,

Izinkan saya mengutip kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Pak Mario Teguh, bahwa :

Persahabatan adalah penjamin kualitas kebersamaan
Seorang sahabat tidak memiliki kepentingan lain dari kita,
kecuali membantu kita menjadi pribadi yang berbahagia dengan pilihan-pilihan baik kita
Seorang sahabat adalah seorang rekan yang mengenal lagu-lagu keberanian di hati Anda,
dan yang kemudian dengan penuh kasih menyanyikan lagu-lagu itu saat Anda berkecil hati

Setiap orang mungkin bisa mendengar yang Anda katakan,
tetapi sedikit sekali yang betu-betul mendengarkan,
dan hanya seorang sahabat yang mampu mendengar yang tidak Anda katakan.
Dan dengannya dia memberikan - bahkan yang tidak Anda minta.

(MTST - Becoming Your Best Friend)

Demikian sahabat-sahabatku, Super Members sekalian ?

Pak Mario dan Ibu Linna yang terkasih,
Terima kasih atas kesempatannya, terima kasih telah menjadi sahabat bagi kami semua.

Terima kasih dan Salam Super,
























Kamis, 30 April 2009

hallo,,,
bwt tmen2 yang ge cemas nyari unversitas sabar aja yah..

Selasa, 28 April 2009

Buat temen2 yang mau lulus

eling yah ma aku...
pokoke tak tunggu undanganya deh


ne tak kasi pepeeling

selangkah lagi kita masuk k dunia baru
teman baru,lingkungan baru,dan swsanapun ikutan baru
sahabat,,,
jangan pernah kamu lupakan apa yang pernah terjadi d masa putih abu2
karna ., d masa itulah tersimpan banyak kehidupan
ada crita,ada keluhan,ada obrolan dan ada kenangan
obrolan dapat terlupakan tapi kenangan akan teringat selamanya,,,,
lup u prend...

Sabtu, 08 Desember 2007

kau milik sahabat ku

aku bukan cewek yang patut kamu jadikan korbanmu untuk kesekian kalinyaitu,
aku tidak pernah membayangkan juga,
aku tidak pernah peduli dengan siapapun,aku hanya menyukaimu
tapi kamu adalah milik sahabatku
apa lagi kamu sudah dijodohkan sejak dulu
apa boleh buat kamu memang untuk dia.....bersambung